Jumat, 13 Februari 2009

HANYA SEBUAH SAPAAN
By Muchojin Puji Santoso
Apa kabar bangsaku ?
Apa kabar pemulung ?
Apa kabar pengemis ?
Apa kabar pelacur ?
Apa kabar pencopet ?
Apa kabar semua ?

Dua puluh tahun ku nanti jawaban
Tak terdengar kata singgah di telinga
Aku bertanya dalam batin
Apa aku kurang ramah menyapa
Apa mereka tersinggung
Mereka tak mau di panggil pekerjaannya
Aku tersadar akan eksistensi
Meski terlihat klise menyentuh perasaanku

Aku berteriak lantang
Memanggil mereka
Mata-mata
memelototi
Sebuah batu besar menimpa
Pipiku bengkak
Kepalaku berdarah
Tendangan sepatu tentara patahkan kaki

Hei .. hei..
Ada apa ini ?
Suaraku lirih didengar semut, tikus rayap dan kecoak
Mendoakan agar cepat mati

Hei.. hei
Ada apa ini
Siapa aku....
Begitu bencikah mereka padaku

Aku diam kembali menikmati luka
Tidak ada peduli padaku
Bocah kecil menghampiriku
Memberikan sebotol air minum

Kuhisap dengan rakus
Bagai bayi menyusu
Bocah itu tersenyum
'Aku tidak butuh dikasihani'
Kemarahanku memuncak
Bocah itu malah tertawa
Ha ..ha… ha…
Dasar bodoh air kencing di minum

Apa ?
Semua datang bertubi-tubi
Dia diam membisu berbetuk syetan menguji kesabaranku
Astagfirullah
Trenggalek 24 januari 2004

0 komentar:

Posting Komentar

DAFTAR ISI